BUDAYA

Menyurat Batu

1 Feb 2025, 12:30 AM
Menyurat Batu

(buat nenda Rahimah Marchi di alamat jauh)

 

Batu belah batu bertangkup

batu yang disurat kata yang dikatup

aku melihat terhimpun ia taring anu

wayang kulit wayang potong hujung kulit

mata tajam darahlah kemaluanku

meneguk resipi anak haruan

sumpah moyang angin laut diulek mayang

nyanyian keramat diumbuk malam amuk

guntur menyala di langit mengalirlah urat kilat

dipanah sifatnya api membakar pohon ru

pertama kali air lagun mimpiku berpisah

sesuatu dinamakan sekutu lembaga kata kerja

tunggang kepala mereka sebelum perintah gajah

dikhabar bahwa bunyi monyet amaran bahaya

tunjang akan benih dan saraf akar

apakah aku ini berlaku tak punya roh

lepaslah kain merasuk di kepalamu Terengganu

yang menerbit Pulau Duyung adalah kapal layar

melentur air peritstiwa menjala kayu jarinya

mulut Cabang Tiga terbuka majulah ribut laut raya.

Patuh pada perut mereka menelan monsun

keghaiban nelayan dari Telaga Batin

arahan tujuh hari dimanakah puteri ke-lapan

tibalah batu bersurat bangunlah batu sifat

hakikat matamu nenda memasang cahaya

bermula cerita pertama leburlah berikutnya

pengakuan darat menawar pantai berombak

pemanggil senja dengarlah tiba ribuan sigasir

yang bergema jauh bisikan dari gua kepala

batu yang diasah di bawah air terjun

burung-burung sedang mengawan

aku yang mengesan tali pusat

ada yang mengulangi perkataan

semua yang mengalir daripada salinan air mani

leluhur manusia pengertiannya rahim binatang

lengkung tanda tanya ada titik di bawahnya

batu yang dituju kepala yang ditutup

menjinak daging dipalu istilah tua

yang hilang di laut muncul di darat

rahmat hujan ke atas Afrika asal pemula diriku

menyusuri induk kemanakah lagi habitat berlalu

tiada siap sempurna cumalah berubah ansur

punca air wajarlah ada berburu ada bertani

ada berdagang semangat adat pergunungan.

Kedua kakiku laluannya dari langkah moyang

batu belah menetas batu berlian

jutaan batu-batu sejarah

jutaan cerita-cerita bernafas

memasuki dewata mengulang pinjam makna

maka sekalian keadaan usulnya daya

akur lidah ular tawar buah larangan dengan ekornya

bagaimana pulih hanya yang dipilih alamiah

akal yang domestik hayatnya menurun cerita

tertumpah bacaan bulan

pada leherku tumbuh dua benih

satu bentuk tajam satunya lagi lebihan suara

lanjutan sintaks menyusun peta makna

mengekori teks rentak mata dan hari

merestui ibunda ayahanda

Losong merisik Lepan Kejur

denganku pisau tanah Afrika

ikan keli dipotong empat

anjing makan telur penyu

babi tahu pintarnya di hutan

harimau kenal asal-usul bunyi

yang darat balik ke darat

yang laut balik ke laut

pergi nendaku menjunjung sirih

bunga terapung pulangmu berseri

pulut kuning belayarlah ia

mencari semangat anginmu

pada batu ini kusuratkan pembuka kata.

 

Adam Harith