BUDAYA

Layla untuk Layla

1 Jul 2022, 12:00 AM
Layla untuk Layla

Jika aku hanya terpaku pada rupa bentuk Layla

Maka aku hanyalah penyembah berhala

Mana mungkin aku boleh melihat mawar

Tanpa adanya jendela

Dengan mengetahui keperkasaan-Mu

Aku melihat seorang raja

Dengan mengetahui keindahan-Mu

Aku melihat Layla.

Dendangkan saja lagu kita yang belum habis

Segala rintihan yang tidak lagi puitis

Bersimpuh

Kepalsuan mula meluruh

Terbujur kaku dengan jujur yang menggugurkan tubuh

Sehingga bergetar suara lunak

Yang pernah mengutarakan kata-kata manis

Tetaplah setia dari yang setia

Dihadapan-Nya

Yang tidak pernah menepis

Salam rahmat buat nada yang goyah

Di hadapannya yang kukuh.

Beruntunglah,

Orang yang mengetahui keadaan kekasihnya di Dzi Salam

Untuk aku yang masih mencari pohon sanubar

Yang bebas melingkar

Berbanding hatiku yang tersimpul

Dengan tirai kalamku sendiri.

Tinggallah aku Layla,

Jauhkan dirimu daripadaku

Dengan rahmat Tuhan

Demi Matahari yang memuncak setia

Kau terselindung dari perasaanku

Untuk kau ketahui

Bukan aku yang mencintai

Tetapi Tuhan yang melindungi!

Salam sejahtera dariku

Buat tempat yang menjarakkan

Dan batas yang memisahkan

Salam syurga buatmu wahai wasilah!

Tunggulah Layla,

Kotoran ini akan tertanggal

Di saat aku berhenti menjadi berhala

Tetap ikhtiar dan hilang kebergantungan diri

Disaat daya menjadi sifar dan masa menjadi abadi

Akan kudapat segalanya

Tanpa keinginan dan penolakan

Demi purnama yang taat

Sinaran cahaya yang lazat di permukaan laut

Aku hirup selautan dan hembuskan rembulan!

 

Izzat Zurrin