Sihir Kota

6 Dis 2025, 12:30 AM
Sihir Kota

i

kota basah

seakan kitab jampi

yang tertumpah dakwatnya

menara tumbuh satupersatu

seperti tiang seru

yang memanggil roh mimpi

anak desa

yang melompat dari lampu

ke lampu,

mencari bayang

yang merayap dari kubur namanya.

ii

di sini orang berjalan

dalam lingkaran serapah:

neon adalah kiblat terkini

angin memindahkan takdir

dari bahu ke bahu;

kota hanya diam

menyimpan cawan mantera

di bawah keras aspal;

membiarkan manusia

meratap cinta

yang enggan singgah

dan memuja kerja

yang tak pernah mereka seru

mungkin dunia yang tersihir

atau kita terpenggal

dari berkat cahaya.

iii

ladang masih memanggil embun

dengan asing bahasa

kota tak lagi mengingat;

doa gembala mendidih

di udara pagi

seperti asap dari periuk ghaib.

dari jendela sempit

kautumbuh

sehelai daun serapah

yang menunggu angin

untuk ritual melepaskan.

iv

barangkali kau

seperti seluruh musafir kota

sekadar pembawa peta

yang dilicinkan kabus sihir;

tetap melangkah

mengikuti luka cahayanya

sementara kota

menyulut unggun rahsia

dan membakar

semua jampi

yang segenap diam

di kelopak gelap kata.

A.A. Zailiani