di hujung lidah datuk
tinggal suku kata
yang bergetar
antara lupa dan gugup lidah
cucunya tunduk, menadah
serpih dari lidah tua
menghafal seperti mengutip
daun muda yang gugur
di sebalik mata datuk
berkabus sejarah yang tidak sempat disurat
lukisan di dinding gua
ingin dibaca
namun tangan menggigil
apa nama alat penampi itu, tuk?
datuk mendongak langit
dan lupa
bahasa pun luruh perlahan
seperti hujan dari atap usang
cucu diam
menulis pada pasir
suku kata yang tinggal
sebelum laut
menjemput segalanya
dengan tangan kecil
dan dada terbuka
dia menyebut satu nama lama:
bahasa
Mohd Noor Asa'a