Eksistensial yang asmatik.
Aku mencintai dengan absurd.
Bentangkan kertas kerja seorang arkitek
yang mengkonstruksi logika,
untuk logikaku adalah fiksional di daerah rasional.
Logikaku bersifat parsial dari
sebuah kesedaran universal.
Orang-orang Tuhan menyajikan subjek hukum
akal yang menjadi subtil di mata awam.
Absurditi yang menjadi bahasaku untuk
mengungkap rindu yang bersesuaian uruf.
Rasional yang kafkaesque.
Rasa sebelum kata.
Aku tersiksa dengan abjad yang mewakili makna-makna.
Kuasa mutlak susuk eksternal untuk sebuah perwakilan internal.
Eksistensi yang penuh dengan ombak ilusif,
di mana warna-warni dugaan dalam percintaan adalah tanda-tanda dicintai.
Izzat Zurrin


